IN HOUSE TRAINING SMAN 1 TEGALWARU KARAWANG

Rabu, 11 September 2024 — SMAN 1 Tegalwaru melaksanakan kegiatan In-House Training (IHT) hari pertama dengan tema “Mempersiapkan Pembelajaran yang Bermutu di Era Kurikulum Merdeka dalam Menyongsong Generasi Emas”. Acara ini diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan sebagai bagian dari upaya pengembangan profesionalisme dan kesiapan menghadapi dinamika dunia pendidikan modern.

Pembukaan dan Sambutan

Acara dibuka dengan suasana khidmat dan penuh semangat, dipandu oleh Ibu Iis Winaningsih, S.Pd. selaku Master of Ceremony (MC). Setelah membuka acara, beliau mengundang Kepala Sekolah SMAN 1 Tegalwaru, Bapak Dr. Tantan Hadian, S.Pd., M.PKim, untuk menyampaikan sambutan.

Dalam sambutannya, Bapak Tantan menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini sebagai sarana memperkuat kompetensi para guru dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan, khususnya di era Kurikulum Merdeka. Beliau juga memperkenalkan visi dan misi baru sekolah, yang bertujuan untuk “Menjadikan Insan Berakhlak Mulia, Kompetitif, dan Peduli Lingkungan.” Visi dan misi ini mencerminkan komitmen sekolah untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan.

Sesi Materi: Penguatan Kompetensi Guru di Era Kurikulum Merdeka

Kegiatan IHT dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama oleh Bapak Dudi Kurniadi, M.Pd., yang membawakan topik “Desiminasi Pembelajaran Berdampak Pada Murid.” Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada para guru mengenai karakteristik anak berkebutuhan khusus (ABK) dan metode pembelajaran yang tepat. Bapak Dudi menekankan pentingnya pendekatan yang inklusif di sekolah agar setiap siswa, tanpa terkecuali, bisa mendapatkan hak belajar yang sama dan berkualitas.

Beliau juga menekankan bahwa mengenal potensi dan kebutuhan siswa dengan ABK adalah langkah awal dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung keberagaman, sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang memberikan kebebasan bagi guru untuk berinovasi dalam proses pembelajaran.

Tantangan Guru di Abad 21 dan Platform Merdeka Belajar

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Dr. Nana Mulyana, M.Pd., seorang pengawas sekolah dan NSBPB di Kemendikbudristek. Dengan topik “Komunitas Belajar dan Platform Merdeka Belajar (PMM)”, beliau membahas pentingnya komitmen guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang relevan di abad ke-21.

Bapak Nana menyoroti tantangan global yang dihadapi oleh dunia pendidikan, di mana guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi ajar, tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi pada siswa. Dalam konteks ini, Platform Merdeka Belajar (PMM) hadir sebagai solusi yang mendukung guru dalam mengakses berbagai sumber daya dan pengembangan profesional yang terintegrasi, sehingga dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Beliau juga mengajak para guru untuk berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan PMM sebagai alat bantu belajar yang inovatif dan berkelanjutan, serta mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam menghadapi perubahan yang terjadi di dunia pendidikan global.

Praktik Hidroponik: Aplikasi Teori dalam Pendidikan Kontekstual

Materi ketiga dibawakan oleh Bapak Dr. Asep Ikhwan, M.Pd., yang mengusung topik “Konsep dan Praktik Hidroponik Dan Aquaponik.” Materi ini menekankan pentingnya pendidikan kontekstual yang menghubungkan teori dengan praktik nyata di lapangan. Beliau mengajak para guru, terutama guru-guru biologi, untuk mempraktikkan langsung metode bercocok tanam hidroponik, yang dapat menjadi salah satu media pembelajaran interaktif bagi siswa.

Dalam sesi ini, Bapak Asep menjelaskan bagaimana hidroponik dapat menjadi contoh pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yang merupakan salah satu pendekatan dalam Kurikulum Merdeka. Beliau memimpin sesi praktik, di mana para guru biologi mempraktikkan cara penanaman hidroponik, sementara guru dari bidang lain ikut memperhatikan proses tersebut. Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para guru dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual di kelas, yang tidak hanya mengandalkan teori tetapi juga melibatkan siswa dalam kegiatan praktis.

Sebagai penutup dari sesi materi, Bapak Dr. Asep Ikhwan mengadakan sesi interaktif dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait materi yang telah disampaikan. Guru-guru yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan kenang-kenangan berupa sabun alami hasil karya beliau sendiri. Pembagian hadiah ini menambah suasana keceriaan dan semangat di penghujung sesi, serta menjadi momen yang tidak terlupakan bagi peserta.

Penutup

Kegiatan IHT hari pertama di SMAN 1 Tegalwaru berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme. Para peserta aktif mengikuti setiap sesi materi dan diskusi. Acara ini memberikan banyak wawasan baru dan ide-ide segar yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Melalui IHT ini, SMAN 1 Tegalwaru berharap dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga mampu mencetak generasi emas Indonesia yang berakhlak mulia, kompetitif, dan peduli lingkungan. Dengan komitmen dan kerja sama dari seluruh tenaga pendidik, SMAN 1 Tegalwaru siap menghadapi tantangan pendidikan di era Kurikulum Merdeka dan menjadi teladan dalam upaya menciptakan pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman.

SMAN 1 Tegalwaru: Menjadikan Insan Berakhlak Mulia, Kompetitif, dan Peduli Lingkungan!

 

This Post Has One Comment

  1. Iis

    MasyaAlloh luar biasa, narasumber yang berkualitas, para Doktor yang profesional di bidangnya. Semoga menjadi inspirasi untuk semua warga SMAN 1 Tegalwaru dan semakin berkualitas, kompeten, dan sukses…dunia akhirat. Aamiin yaa Alloh yaa robbalaalamiin 🤲
    SMAN 1 Tegalwaru *The Inspiration School*

Leave a Reply